Monday, May 21, 2012

Patut Direnungkan

PATUT DIRENUNGKAN

1 pohon dpt bikin jutaan batang korek api,
tapi 1 batang korek api dpt bakar jutaan pohon.

Jadi......
1 pikiran negatif dpt mbakar smw pikiran positif.

Korek api mpunyai kepala,
tapi tdk mpunyai otak,
oleh krn itu setiap kali ada gesekan kecil,
sang korek api langsung terbakar.

Kita mpunyai kepala, dan juga otak,
jadi kita tdk perlu kebakaran jenggot hanya krn gesekan kecil,
jadi dgn gunakan otak,
kita dpt kurangi stress.

Ktk burung hidup,
ia makan semut.

Ketika burung mati, semut makan burung.

Waktu trs berputar sepanjang jaman.
Siklus kehidupan trs berlanjut.

Jgn rendahkan siapapun dlm hidup. Tapi kita harus tunjukkan penghargaan pd org lain,
bukan krn siapa mereka,
tapi krn siapakah diri kita sendiri.

Kita mungkin berkuasa tapi waktu lebih berkuasa daripada kita..

Waktu kita sedang jaya, kita mrasa byk teman di Sekeliling kita, kita PD melakukan apa saja.

Waktu kita tak berdaya, baru kita sadar siapa saja sahabat sejati kita.

Tapi waktu kita down, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yg hanya mperalat kita...

Waktu kita sakit,
kita baru tahu bhw sehat itu sgt penting, jauh lebihi harta.

Saat kita miskin, kita baru tahu jadi orang hrs byk MEMBERI / BERBAGI dan saling membantu.

Ketika kita tua,
kita baru tahu kalau masih byk yg blm dikerjakan.

Dan, setelah di ambang ajal,
kita baru tahu ternyata begitu byk waktu yang terbuang sia2.

Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama² membuat

HIDUP LEBIH BERHARGA:

Saling menghargai
Saling membantu dan memberi
Saling mendukung
Jadilah teman setia tanpa syarat
Jauhkan niat jahat untuk mencelakai teman / memaksa seseorang melakukan suatu hal yg menyimpang tuk kepentingan pribadi kita,

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, April 13, 2012

Persembahkan yang Terbaik

Cerita yang cukup bagus, IKHLAS untuk memberikan yang terbaik.

Seorang tukang yang telah bekerja puluhan tahun dan ingin pensiun.

Ketika ia pamit, kontraktor yang mempekerjakannya memintanya membuatkan sebuah rumah lagi.
Si tukang yang sudah sangat ingin pensiun, tak begitu senang mendapat tugas terakhir ini. Maka, ia bekerja setengah hati. Ia tak sungguh-sungguh memilih material maupun mengerjakan bagian-bagiannya. Pokoknya ia ingin segera selesai dan bebas tugas. Maka, rumah itu tak memiliki kualitas terbaik yang sebenarnya bisa ia berikan.

Begitu rumah itu jadi, segera ia serahkan kuncinya kepada si kontraktor. Namun, si kontraktor mengembalikannya lagi kepada si tukang, dengan ucapan, "Terimalah, rumah ini adalah hadiah untukmu dan keluargamu." Betapa menyesal si tukang, sebab jika ia tahu rumah itu akan ia tempati, pasti ia membangunnya dengan cara yang sangat berbeda!

Kehidupan yang kita bangun tiap-tiap hari, ibarat rumah yang kelak akan kita tinggali. Maka bahan dan cara yang kita pakai saat membangun, merupakan tanggung jawab dan pilihan pribadi kita. Pertanyaannya, sudahkah kita selalu memberi pemikiran terbaik, usaha terbaik, serta keputusan terbaik dan ikhlas ketika membangun hidup ini, sehingga kita mencapai tujuan yang dikehendaki..

HIDUP MENCAPAI TUJUAN TERBAIK KETIKA HATI MAU MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK..

Have a great holiday...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, April 5, 2012

Siapa yang Teman Sejati?

Ada sebuah pohon yang sedang berbuah lebat, buahnya terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan.
Seekor burung jalak terbang ke pohon tersebut, dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut.
"Pohon yang subur, engkau terlihat indah dengan buah-buah pohon ini."
Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak, "Teman, tinggallah ditempat saya!."

Kemudian, seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, "Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus"
Pohon berkata kepada burung kenari ini, "Jika engkau ingin memakan buah, silahkan ambil saja!"

Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk disana sini di badan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk, burung pelatuk berkata, "Saya melihat di dalam tubuh anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka anda akan sakit dimakan ulat..."

Si pohon dengan marah berkata, "Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya, cepat pergi dari sini!", burung pelatuk akhirnya terbang pergi.

Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur.

Akhirnya dahannya juga layu, tidak bisa berbuah lagi.

Burung jalak terbang meninggalkannya.., burung kenari juga tidak datang bernyanyi lagi..

Pada saat ini burung pelatuk datang lagi, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat ditubuh pohon terpatuk habis.

Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi.

Pada saat ini, pohon dengan perasaan terharu berkata, "Yang bernyanyi dan memuji kita belum tentu adalah seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukkan kekurangan kita, juga bisa membantu kita, itulah teman sejati."
Powered by Telkomsel BlackBerry®