Dua org ibu memasuki toko pakaian membeli baju seragam anaknya.
Ibu 1 bernama D, Ibu 2 bernama H.
Ternyata pemilik tokonya lagi bad mood shg tdk melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tdk sopan dgn muka cemberut.
Ibu pertama( D )jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu. Yg mengherankan, ibu kedua( H )tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjualnya.
Ibu pertama( D ) bertanya, "Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual menyebalkan itu?"
Lantas dijawab, "Mengapa saya harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan org lain."
"Tapi ia melayani dengan buruk sekali," bantah Ibu pertama( D ).
"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tdk sopan, melayani dengan buruk; toh tidak ada kaitan dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan menentukan hidup kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua( H ).
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau org melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dgn hal yg lebih buruk lagi. Dan sebaliknya.
Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi. Kalau org lain pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dgn org tersebut. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain.
Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa utk berbuat baik saja, saya harus menunggu diperlakukan dgn baik oleh org lain dulu?
Jaga suasana hati, jgn biarkan sikap buruk org lain sampai menentukan cara kita bertindak! Kitalah sang penentu yang sesungguhnya! :).
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Friday, October 21, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)