Friday, November 6, 2009

MEMILIH GAYA MANAJEMEN YANG TEPAT

             
                     - Dawn Hodson -

        Apakah anda sekarang sedang mencari-cari gaya manajemen yang dapat anda terapkan pada seluruh karyawan anda ? Okay, sebaiknya anda hentikan saja usaha anda.  Mengapa ? Karena ada kesepakatan di antara para ahli manajemen yang menyatakan bahwa tak ada satu gaya pun yang
paling baik. Malah, jauh lebih efektif bila anda menggunakan beberapa gaya manajemen. Pendekatan ini, yang dikenal dengan situational leadership, meminta manajer untuk mengubah-ubah gaya kemanajemenannya tergantung pada jawaban atas dua pertanyaan berikut :

1.      Seberapa kompeten karyawan anda menyelesaikan tugas-tugasnya  ?
2.      Seberapa mandiri karyawan anda melakukan tugas-tugasnya sendiri ?

      Keefektifan  dari seorang manajer tidak ditentukan oleh gaya apa yang cocok bagi dirinya, melainkan apakah gaya manajemen tersebut cocok bagi karyawannya. Kepemimpinan situasional terdiri dari empat
macam gaya.

1.      Pertama disebut Directing / pengarahan.
Gaya ini dicirikan dengan memberikan instruksi kepada karyawan, melakukan supervisi yang ketat atas kinerja mereka, dan melakukan hampir semua pengambilan keputusan dan pemecahan masalah oleh anda
sendiri. Gaya ini cocok diterapkan pada mereka yang baru bekerja pada suatu proyek, atau mereka yang tidak memiliki kemampuan dan kinerja cukup baik, atau bila anda berada dalam suatu krisi dan tidak
memiliki cukup waktu untuk melakukan konsultasi dengan karyawan anda.
Bagaimana pun, manajer yang  menggunakan gaya ini terus-menerus akan mudah dipandang sebagai manajer yang otokratik.


2.      Kedua disebut dengan Consultative atau Coaching Gaya ini meminta manajer untuk tetap memberikan pengarahan tetapi mulai melibatkan karyawan lebih banyak dalam pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah. Gaya ini disempurnakan dengan meminta opini pribadi karyawan, mengajukan pertanyaan untuk dijawab, dan menunjukkan minat anda pada mereka sebagai seorang individu. Gaya ini
cocok diterapkan bila karyawan anda bukan lagi seorang pemula tetapi belum mencapai tingkat ketrampilan tinggi atau belum memiliki kepercayaan diri atas kemampuannya dalam menangani tugas-tugas mereka.

3.      Ketiga disebut dengan Supporting / dukungan Anda menggunakan gaya ini bila karyawan anda mampu melakukan tugas-tugas mereka namun tidak cukup memiliki kepercayaan diri. Dalam hal ini, peran anda adalah menguatkan suara mereka dan menjadi mitra diskusi bagi pemecahan masalah. Anda bukan orang yang wajib memecahkan masalahnya tetapi anda memberikan dukungan serta keberanian agar mereka mampu memecahkan masalah itu sendiri. Dengan melakukan ini anda akan meningkatkan kemandirian  dan kepercayaan diri karyawan anda.

4.      Keempat disebut dengan Delegating / delegasi Anda menggunakan gaya ini pada karyawan yang telah trampil dan memiliki kepercayaan diri atas kemampuan mereka melakukan tugas-tugasnya. Dalam banyak hal, karyawan pada tingkat ini mampu memanage diri sendiri dan hanya datang pada anda untuk membicarakan proyek baru, tugas-tugas baru atau mereka membutuhkan bantuan anda.
Bagaimana pun, tetaplah diingat bahwa jika anda menggunakan gaya ini sebelum karyawan anda benar-benar siap,  mereka malah akan merasa anda sedang bertingkah seperti bos saja.


      Memilih gaya mana yang tepat dengan karyawan anda adalah bagaimana anda menilai kecakapan dan kemandirian karyawan dalam melakukan tugas-tugas mereka. Bila ketrampilan karyawan adalah rendah, gunakan lebih banyak gaya directing. Bila karyawan anda tampaknya cukup kompeten, gunakan gaya coaching. Bila karyawan anda benar-benar kompeten tetapi tak cukup berani, pilihlah gaya supporting. Dan, jika karyawan anda benar-benar trampil serta berani mengambil keputusan, gunakan gaya delegating.

      Memilih gaya yang tepat bukan hal yang mudah. Bila anda menggunakan  gaya yang keliru anda akan menciptakan masalah produktivitas dan moral. Sebagai misal, menggunakan gaya directing pada karyawan yang telah kompeten akan mengakibatkan penurunan kepercayaan diri dan kemampuannya, bahkan mungkin mereka menganggap andalah yang tidak memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk memanage mereka. Sebaliknya, menggunakan gaya supporting atau delegating pada karyawan yang tidak kompeten akan mendorong karyawan dan anda sendiri jatuh pada kegagalan. Dengan menentukan secara tepat bagaimanakah kondisi karyawan anda serta menyesuaikan kebutuhannya dengan gaya manajemen yang tepat, maka anda dan karyawan anda akan dapat mencapai tujuan dengan memuaskan.

Ada baiknya anda camkan tiga hal berikut.
1.      Teruslah mengubah gaya manajemen anda seiring dengan perkembangan kemampuan dan kepercayaan diri karyawan, atau anda akan membuat  karyawan. anda tetap terkungkung dalam tingkat pengembangan
diri yang terlalu rendah.

2.      Bersiap-siaplah untuk menggunakan gaya yang berbeda pada orang yang sama karena mungkin ia memiliki kecakapan pada suatu tugas, tetapi pada tugas-tugas baru ia membutuhkan gaya yang lain.

3.      Anda harus senantiasa bertujuan meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri karyawan, meski tidak semua karyawan anda akan berhasil  mendapatkan gaya delegating anda.

      Kesimpulannya, pendekatan kepemimpinan situasional telah menjadi  populer untuk memanaje orang karena ia mengakui perbedaan masing-masing orang serta ia menunjukkan jalan untuk menggerakkan
karyawan dari tingkat yang rendah menuju tingkat lebih tinggi, baik di bidang kompetensi dan kemandiriannya. Bila anda belajar untuk menggunakannya, tugas anda akan semakin lebih mudah karena karyawan anda belajar bagaimana memanage diri mereka sendiri.


Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)

No comments:

Post a Comment